
Oleh: HM Basori M. Si
(Direktur Sekolah Perubahan)
Hanya dengan diam semua orang berfikir, bagaimana nasib anak-anak kita yang sekolah hanya dengan sistem dalam jaringan (daring) atau lebih dikenal sekolah online. Dimana pembelajaran kurang maksimal, proses sosialisasi antar peserta didik dan guru tidak ada dan kualitas intelektual serta kepribadian yang jelas menjadi problem serius.
Semua merasa sedih dan susah bagaimana nasib bangsa ini jika kondisi ini terjadi lama. Di satu sisi kondisi ekonomi yang semakin sulit membuat para orang tua kurang memiliki semangat untuk membuat buah hatinya menjadi sesuai dengan yang dicita-citakan.
Pandemi Covid-19 yang terjadi mengharuskan pemerintah membuat rekonstruksi terhadap sistem pembelajaran dan tolak ukuran capaian pembelajaran. Jika tidak maka lulusan sekolah dan kuliah di era pandemi akan menjadi disangsikan kognitif dan afektifnya pada saat harus bekerja di perusahaan atau lainnya.
Disisi lain para orang tua harus putar otak dengan serius agar anak-anaknya memiliki kompetensi dan keahlian yang menjadi bidangnya. Para pelajar dan mahasiswa harus sadar jika pembelajaran yang kurang baik ini harus dilengkapi dengan kursus keahlian agar profesionalitas bisa dikuasai.
Kesedihan massal akibat pandemi di sektor pendidikan merupakan sebuah bencana sosial yang tidak sederhana. Karena tantangan kehidupan sosial dan dunia usaha tidak mentoleransi kualitas lulusan sekolah maupun perguruan tinggi.
Yang lebih membahayakan lagi adalah masalah penanaman moral, sikap dan integritas diri kader bangsa yang sekarang semakin merosot harus benar-benar diantisipasi. Salah satu moral force generasi muda kita yang harus benar-benar disiapkan adalah pendidikan agama.
Agama menjadi pondasi utama generasi bangsa yang sekarang ini terjadi degradasi moral, sikap dan cara berfikir. Era baru dunia modern yang menjadikan teknologi sebagai teman hidup dan tempat bertanya membuat generasi muda mendewakan teknologi dibanding nilai luhur agama.
Yang membahayakan lagi anak-anak kecil yang mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi selalu memegang handphone membuat kehidupan mereka menjadi tidak manusiawi, belum lagi fikirannya yang cenderung tidak memiliki dasar moral yang kuat baik agama maupun norma sosial.
Out put dunia pendidikan harus mampu menjawab problematika sosial dan kebutuhan dunia usaha. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan tercipta semua tatanan sosial yang baik karena berpegang teguh dengan nilai-nilai luhur bangsa dan norma lain yang berlaku.
Bangsa dan negara sangat membutuhkan integritas diri masyarakat yang bagus untuk menciptakan tatanan hidup bernegara yang baik sesuai dengan norma. Moralitas bangsa sebagai kekuatan dalam menyangga keberlangsungan negara dan bangsa harus secara serius diusahakan.
Indikasi kongkrit jika bangsa kita ini mengidap krisis moral adalah sebagai berikut:
1. Lemahnya rasa tanggungjawab sosial para pemimpin bangsa dan pejabat publik
2. Kurangnya rasa kemanusiaan masyarakat yang besar
3. Merajalelanya praktik KKN dari hulu sampai hilir
Untuk mengantisipasi krisis moral sekolah dan perguruan tinggilah paling memiliki tanggung jawab. Peran masyarakat bangsa juga memiliki andil untuk menopang keberhasilan menuju warga bangsa yang baik dan berintegritas.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2021, saatnya semua pihak menyadari diri bahwa kita tetap harus semangat untuk mengokohkan integritas diri warga bangsa agar bangsa dan negara ini tetap eksis.
Leave a Reply