Menemukan Kebahagiaan di Bulan Ramadlan

Istimewa

oleh: HM. BASORI. M.Si

(Santri Aktivis, Pemerhati Kebijakan Publik di Nganjuk)

Waktu begitu cepat, hingga kita lupa jika besok sudah puasa Ramadlan. Nenek moyang  kita dulu sering bilang bahwa kerja dan menabung dalam selama  11 bulan untuk bekal puasa selama satu bulan. Kata-katanya begitu sederhana, hingga banyak orang yang menganggap tidak berarti.

Padahal tuntunan tersebut memiliki makna yang sangat luar biasa, dimana saat puasa kita sudah berfikir serius tentang kebutuhan pokok karena sudah siap ketika kita menabung. Puasa Ramadlan dapat kita jalani dengan khusuk karena kita sudah tidak lagi kerja berat, kerja keras bahkan mikir keras.

Zaman telah berubah dengan pesat, begitu banyak nilai-nilau luhur nenek moyang kita sudah dianggap kuno walau manfaatnya  sangat besar.

Umat Islam yang memahami agama, datangnya bulan Ramadlan adalah sebuah anugerah yang besar, karena sangat banyak orang yang tidak menemui bulan Ramadlan sebab sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT.

Sebagai bulan yang memberikan kebahagiaan kepada semua hamba Allah yang memahami bahwa nilai ibadah puasa adalah sebuah ibadah yang sangat mulia dan besar pahalanya. Dimanakah letak kebahagiaan Ramadlan yang bisa kita rasakan?

  1. Ziarah Kubur

Para ahli kubur saat Ramadlan akan tiba menunggu kerabat dan keluarganya yang masih hidup untuk mendoakan (di makamnya) dan meberikan sedekah yang dikhususkan kepada ahli kubur. Tradisi yang disunnahkan oleh Rasulullah ini merupakan bentuk pengabdian anak kepada oranmg tua yang telah meninggal, untuk mendoakan dan bersedekah yang pahalanya diberikan kepada orang meninggal.  Siapapun yang melakukan ini membuat hati dan fikiran kita menjadi senang, nyaman dan bahagia karena kita bisa melakukan demi orang yang kita cintai, disamping itu sebagai bentuk peangbadian kita kepada orang tua kita.

  1. Ramadlan Adalah Penyucian Diri

Kesadaran diri kita akan makhluk membawa kita pada kesadaran diri bahwa selama setahun kita melakukan hubungan kemanusiaan, memiliki khilaf baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Ramadlan merupakan bulan yang disediakan oleh Allah kepada umat manusia untuk memohon ampun atas semua perbuatan salah yang kita lakukan. Karena memohon maaf adalah sebuah kewajiban jika kita memang salah. Ketika kita memohon ampun dengan sungguh-sungguh, maka hati kita akan merasa bahagia. Karena sebagai mahkluk sadar atas kesalahan dan memohon ampun, disisi lain hati kita bahagia karena kita benar benar merasa sudah tidak memiliki dosa.

  1. Ramadlan Adalah Bulan Ilmu

Sebagian besar santri menjadikan Ramadlan sebagai momen yang sangat dinanti, karena pada saat Ramadlan tiba semua santri ingin mengaji kitab-kitab khusus kepada kiai-kiai yang khusus pula. Mondok di bulan Ramadlan yang lebih dikenal dengan Mondok Kilatan merupakan Mondok yang dilakukan untuk ngalab barokah kepada kiai yang dituju karena memiliki sanad keilmuan yang luar biasa dan memiliki karomah. Bagi sebagian santri Mondok Kilatan merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri karena bisa tercapai cita-citanya untuk mengaji dan riyadloh bersama kiai yang dianggap memiliki keilmuan yang mumpuni dan memiliki karomah.

  1. Ramadlan adalah Bulan Al Qur’an

Kita semua tahu Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadlan. Pada sebagian besar orang,  bulan Ramadlan dijadikan momen untuk memperbanyak membaca Al Qur’an karena sesuai dengan hadits semua amalan yang dilaksanakan di bulan Ramadlan pahalanya dilipat gandakan dan membaca Al-Qur ‘an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadlan. Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa, dimana dengan membaca Al-Qur’an perut yang lapar terasa kenyang dan hati yang sedih akan hilang kesedihannya dan menjadi bahagia. Senang pada Al-Qur’an tidak hanya harus membaca, namun bagi orang yang tidak bisa membaca mendengarkan orang yang membaca pahalanya sama dengan orang yang membaca.

  1. Ramadlan Memberikan Pendidikan Makna Hidup

Lapar dan dahaga selama sehari penuh memberikan pelajaran hidup yang sangat berarti. Saat kita melakukan puasa dengan sungguh sungguh kita merasakan bagaimana lapar dan dahaga, yang dirasakan oleh orang belum berkecukupan dalam hidupnya. Dengan merasakan seperti itu hati kita akan tergerakkan untuk memberikan sebagian rizki yang kita miliki untuk meringankan beban orang tidak mampu. Allah memberikan kebahagiaan kepada orang yang beramal saleh karena mendermakan harta yang dimiliki. Disisi lain karena orang yang kita beri merasa senang hati, kita juga ikut senang karena bisa melihat kebahagiaan orang lain

  1. Ramadlan Adalah Bulan Istimewa

Banyak orang yang bersedih karena tidak bisa menemui Ramadlan, namun banyak yang merasa bahwa Ramadlan adalah bulan yang sama dengan bulan lainnya. Maka dari itu mulai sekarang yakinkan pada diri Anda bahwa Ramadlan adalah bulan yang istimewa karena Allah memberikan anugerah yang sangat besar kepada umatnya yang bisa memelihara ibadah dan amal saleh di bulan Ramadlan. Keistimewaan Ramadlan dengan bulan yang lainnya adalah pahala puasa yang kita lakukan adalah milik Allah dan  Allah yang nanti akan memberikan pahalanya. Ini merupakan sebuah keistimewaan luar biasa karena kita melakukan pengabdian yang luar biasa kepada sang khalik.

Ramadlan adalah bulan dimana Al-Qur’an diturunkan kepadada nabi Muhammad. Maka siapa saja yang membaca mendengarkan dan melakukan perintah Al-Qur’an di bulan Ramadlan maka akan mendapat pahala yang tak terhingga. Ramadlan adalah bulan dimana Allah menurunkan lailatul Qodar. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “Malam Lailatul lebih baik dari pada seribu bulan”. Disamping itu Rosulullah bersabda “Barang siapa yang menemui malam lalilatul qodar maka Allah akan memberikan kemuliaan dalam hidup di dunia dan akhirat”. Kita semua berharap semoga Allah mempertemukan kita pada Malam lailatul qodar tersebut. Amin

Di luar sana banyak orang tidak sempat mengaji dan memahami kitab kuning secara detail, maka tulisan sederhana ini mungkin bisa mengajak Anda semua untuk menghidupkan Ramadlan dengan berbagai amalan yang sederhana namun memiliki bobot pahala yang luar biasa. Jadikan Ramadlan sebagai bulan untuk meningkatkan ibadah kepada Allah. Karena selama 11 bulan kita terlalu sibuk bekerja hingga lupa bagaimana seharusnya kita mengabdi kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

Jadi manusia itu bagimanapun kondisinya tetaplah sebagai makhluk yang mulia. Selama memiliki kesadaran sebagai makhluk yang  mau mengabdi kepada Allah, jelas melakukan kesalahan dan mau memohon ampun, berusaha berbuat baik karena berbuat baik adalah kewajiban siapapun dan apapu profesinya. Terlalu banyak orang yang  menyesal karena agama dipahami sebagai ilmu pengetahuan, dia lupa kalau agama adalah cara menjalani hidup yang akan kita pertanggungjawabkan kelak di hari akhir. Maka ketika kita belum melakukan ibadah dan amal saleh secara maksimal, maka Ramadlan tahun ini merupakan awal yang baik untuk memulainya.

Jika ada tulisan ini yang salah atau kurang berkenan mohon maaf yang sebesar besarnya. Semoga anak-anakku yang Mondok kilatan diberi kekuatan, kesehatan, ketekunan dan kesabaran dalam menuntu ilmu. Amin

WhatsApp99